Kolaborasi; Catatan-Catatan Pernikahan


Menikah adalah momen yang sakral, penting dan hampir tak ternilai. Momen yang menandai satu fase dalam hidup seseorang telah dilalui. Momen ketika ia berikrar dengan sah menyerahkan seluruh dirinya untuk berbagi bersama seseorang yang telah diciptakan untuknya. Momen ketika kedua orangtua dengan bangga dan bahagia menunaikan tugasnya untuk menjadikan buah hatinya menjadi manusia-manusia yang telah menyempurnakan sebagian perjalanan hidupnya.

Dengan begitu, tak seorang pun ingin melewatkan momen penting itu begitu saja. Kita selalu ingin mengenangnya, meletakkannya pada tempat paling berharga dalam ruang ingatan.

Maka berbagai cara ditempuh untuk mengabadikan momen itu. Mulai dari berfoto bersama, mengaabadikannya dalam bentuk video, film, tulisan, bahkan monumen bangunan.

Beberapa tahun terakhir saya kerap hadir dalam momen-momen penting sebuah pernikahan--prewedding dan wedding--untuk mengabadikannya. Baik dalam bentuk foto maupun video atau film.

Wafi menyeret saya dalam pusaran project macam itu. Setelah berhasil menggoda saya untuk bergabung dan terlibat dalam merintis sebuah media publikasi, dokumentasi dan komunikasi teater di Malang, ia kemudian menyeret saya dalam dunia wedding documentation. Terakhir, ia juga melibatkan kawannya seorang videografer dan film maker, Amel namanya, untuk bergabung dalam satu tim.

Diantara itu, saya membuat beberapa catatan pernikahan yang saya anggap berkesan, juga beberapa pernikahan sahabat-sahabat saya. Dua catatan diantaranya adalah tentang dua sahabat yang mencurahkan hidupnya dalam dunia kesenian, utamanya teater.

Baca disini : Kami Merayakanmu, Bang!
Baca juga : Berbahagialah; Atenk Menikah!

Satu tulisan terbaru tentang sahabat yang akan melangsungkan pernikahannya akhir bulan ini, 29 Agustus 2019, pasangan seniman muda--penari dan desainer grafis. Sebelumnya ada satu lagi catatan tentang prewedding yang kami lakukan bertepatan dengan momen merdeka, 17 Agustus.

Belakangan saya baru sadar, kenapa tak kami coba mengolaborasikan ketiga bentuk dokumentasi itu; Foto, Video atau Film dan sebuah Catatan dalam momen pernikahan. Ketiganya memiliki porsi, potensi dan kekhasan masing-masing.

Obrolan terakhir dalam tim ini tiga hari lalu, kami ingin mencoba kolaborasi itu. Semoga kami bisa mewujudkannya.

_____________
Tinggalin saran dan komentar ya

You Might Also Like

0 komentar