Me Time

Me Time from 500px
[Ini sebuah catatan apa yang mungkin nanti harus aku tuliskan. Semoga aku mampu menyelesaikannya dengan baik.]

Ini tentang me time. Seringkali aku merasa, aku butuh me time. Aku perlu bersendiri. Menikmati momen-momen akrab dengan diriku sendiri. Mungkin tak terlalu harfiah sih. Nggak harus bener-bener seorang diri banget. Intinya aku punya perhatian dan intensitas lebih terhadap diriku sendiri. Aku bisa menikmati momen membaca buku sambil mendengarkan lagu-lagu yang aku suka, mengunjungi blog-blog yang aku suka dan menikmati tulisan-tulisan yang mereka bagi. Atau menonton film, atau menikmati jalan-jalan (ini yang paling jarang aku lakukan). Begitulah.

Itu penting menurutku. Menikmati hidup. Dan dari itu semua, yang paling aku inginkan mungkin melahap banyak sekali bacaan dengan nyaman dan antusiasme tinggi. Juga jalan-jalan. Karena ini yang paling jarang aku lakukan. Rasanya aku benar-benar sudah lama tak melakukannya.

Beruntung aku rasa. Setelah gugling dan renang ke sana ke mari, akhirnya aku nemu blognya Mas Ardi Wilda. Nama blognya Sidekick, alamatnya ardiwilda.com. Aku tahu blog itu dari kunjunganku ke blognya Mas Nuran Wibisono, Foifun! Di halaman Tolan, ia memperkenalkan blog-blog kawan-kawannya. Ada yang masih bisa diakses, ada juga yang tidak. Dan salah satu blog yang ia perkenalkan adalah blognya Awe--begitu Nuran menyapa Ardi Wilda dengan akrab.

Sebelum mengunjungi blog Awe--biar ketularan akrab gitu manggilnya--aku baca-baca tulisan Nuran--panggil nama aja biar akrab juga--yang banyak mengulas tentang musik.

Menurutku tak banyak orang yang punya energi lebih atau bahkan memang sengaja mengalokasikan energinya untuk berkonsentrasi menulis tentang Musik. Dan satu diantara jumlah yang tak banyak itu adalah Nuran. Ia menulis di banyak media. Jakartabeat.net, Mojok.co, pernah juga di jombloo.co tapi sayang sekarang webnya sudah kukut alias gulung tikar.

Selain itu Nuran juga menjadi salah satu penulis dan pewarta di Tirto.id. Tulisan-tulisannya khas dan mengalir lembut. Tak jarang juga ia mengejutkan dengan semburan-semburan gagasan dalam narasinya. Kalau tak salah, ia juga menulis untuk Rollingstone Indonesia. Itulah mengapa aku suka melahap tulisan-tulisannya.

Pada dasarnya aku hampir manyukai semua bentuk kesenian, baik itu musik, sastra, pertunjukan, rupa. Semuanya. Entah dari mana minat itu terbentuk. Maka, ketika ada tulisan-tulisan yang berkaitan dengan seni budaya seperti itu, aku tak ingin melewatkannya.

Begitu pula dengan Awe. Rasanya aku tak ingin ketinggalan tulisan-tulisan baru di blognya. Ia bisa bertutur dengan begitu santai. Pelan, lembut, runut, tapi dalem. Ini yang aku suka. Bahkan ia bercerita dari atau tentang peristiwa-peristiwa keseharian yang ia alami, lihat, dengar dan rasakan. Peristiwa keseharian! Tapi ia mampu memberi apresiasi yang begitu dalam dan kuat pada peritiwa itu. Hal yang mungkin jarang kita lakukan.

Sebaliknya mungkin kita lebih sering mengabaikan atau dalam bahasa lain tak pernah memikirkan tentang hal-hal di sekitar. Tak ambil pusing. Kita acap kali menganggapnya remeh, keseharian dan karenanya tak perlu menjadi pikiran.

Bagi Awe, justru hal-hal itulah yang menjadi jalan baginya untuk bertutur. Ia bisa mulai dari hal-hal sederhana kemudian memberinya arti, makna dan penghargaan yang dalam. Tulisan-tulisannya memang berangkat dari ruang personal, tapi ia tak terjebak dengan subjektifitas dan justru bisa membuat kita seolah ikut terlibat di dalamnya. Cara bertuturnya membuat kita merasa dekat dan ikut merasakan apa yang ia ceritakan.

Tentu saja membaca tulisan Awe di blognya membuatku merasa menemukan kawan bicara yang akrab, sangat dekat. Membuat kita ingin selalu ngobrol, dengan kata lain, kita selalu ingin membaca tulisannya lagi dan lagi.

Membaca tulisan-tulisan Awe seolah memberi kita waktu untuk berdialog dengan diri kita sendiri, kesempatan memberikan perhatian pada diri kita sendiri dan hal-hal sederhana di sekitar kita yang ternyata, tanpa kita sadari, sangat berarti dalam hidup keseharian kita.

Banyak yang memberikan apresiasi positif terhadap tulisan-tulisannya. Banyak yang menunggu tulisan-tulisan barunya. Banyak yang ingin belajar menulis padanya dan dari tulisannya. Pendeknya, ia punya banyak fan!

Kalau kalian ingin menikmati tulisan-tulisan seperti itu, kunjungi blognya. Kalian juga bisa belajar menulis darinya. Lebih dari itu, kita bisa belajar menghargai lebih dalam hal-hal di sekitar kita.

[Ternyata selesai menuliskan catatan ini, Michael buble dengan Let Me Go Home-nya turut usai 😅]

You Might Also Like

0 komentar