Selamat Pagi, Masyarakat Kingdom of Heaven, Ninety Nine Castle!

Kemarin senja, ketika mega bertahta mendaulat angkasa, kabar merah menyergah dan menghujamkan panah gelisah yang membara.
Sebuah peradaban diujung tanduk kehancuran!

Masyarakat Ninety Nine Castle harus berhadapan dengan gurita tirani yang mencengkeram dan siap menghancurkan peradaban mereka yang madani, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kertaning raharjo!
Peradaban yang telah dibangun susah payah sejak era kegelapan hingga kini~era silau-menyilaukan.

Masyarakat Ninety Nine Castle mungkin akan tersebar ke banyak tempat lain di belahan bumi ini untuk mencari tempat tinggal~baik tumpangan sementara maupun sementaun.
Tapi jiwa mereka akan tetap terikat satu sama lain sebagai manusia yang padanya melekat identitas yang sama sebagai masyarakat peradaban Ninety Nine Castle.

Mereka bertemu, tumbuh dan besar bersama. Saling mengajar(i) dan menjaga. Ikatan mereka memang bukan atas nama ikatan (se)darah, tapi jiwa mereka telah saling mengikat sebagai manusia yang berkesadaran sama, bahwa Ninety Nine Castle adalah sebuah peradaban yang jelita, indah (dan merdeka). Dan rasa senasib-sepenanggungan menjadikan mereka sebagai saudara-keluarga yang begitu indah-menggoda dengan segala persoalannya.

Runtuhnya artefak peradaban Ninety Nine Castle tak akan mampu meruntuhkan ikatan persaudaraan-kekeluargaan mereka. Di Ninety Nine Castle mereka mengumpulkan remah-remah peristiwa, potongan-potongan cerita, menggurat sejarah dan membangun peradaban.

Jika nantinya masyarakat Ninety Nine Castle tersebar ke banyak tempat, bukan tak mungkin mereka akan menyebarkan pencapaian-pencapaian yang telah mereka bangun di Ninety Nine Castle. Bukan tak mungkin, mereka akan kembali bertemu dan kembali menggalang kekuatan untuk membangun peradaban yang sekali lagi. Bukan tak mungkin pula, mereka akan kembali datang dan berziarah di reruntuhan makam sebuah peradaban yang menjadi saksi perjuangan mereka.

[*]